Penyakit Akibat Sering Begadang
- Konsentrasi Menurun
Tidur yang baik memainkan peran penting dalam berpikir dan
belajar. Kurang tidur dapat mempengaruhi banyak hal. Pertama, mengganggu
kewaspadaan, konsentrasi, penalaran, dan pemecahan masalah. Hal ini membuat
belajar menjadi sulit dan tidak efisien. Kedua, siklus tidur pada malam hari
berperan dalam “menguatkan” memori dalam pikiran. Jika Anda tidak cukup tidur,
Anda tidak akan mampu mengingat apa yang Anda pelajari dan alami selama
seharian.
- Masalah KesehatanSerius
Gangguan tidur dan kurang tidur tahap kronis dapat membawa Anda
pada risiko :
- Penyakit jantung
- Serangan jantung
- Gagal jantung
- Detak jantung tidak teratur
- Tekanan darah tinggi
- Stroke
- Diabetes
Menurut beberapa penelitian, 90 persen penderita insomnia-
gangguan tidur yang ditandai dengan sulit tidur dan tetap terjaga sepanjang
malam – juga mengalami risiko kesehatan serupa.
- Gairah SeksMenurun
Para ahli melaporkan, kurang tidur pada pria dan wanita menurunkan
tingkat libido dan dorongan melakukan hubungan seksual. Hal ini dikarenakan
energi terkuras, mengantuk, dan tensi yang meningkat. Bagi pria yang mengidap
sleep apnea- masalah pernapasan yang mengganggu saat tidur, menyebabkan gairah
seksual melempem. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Endocrinology
& Metabolism 2002 menunjukkan, hampir semua orang yang menderita sleep
apnea memiliki kadar testosteron yang rendah. Dan hampir setengah dari orang
yang menderita sleep apnea parah memiliki tingkat testosteron yang rendah pada
malam hari.
- Menyebabkan Depresi
Dalam studi tahun 1997, peneliti dari Universitas Pennsylvania
melaporkan orang-orang yang tidur kurang dari 5 jam per hari selama tujuh hari
menyebabkan stres, marah, sedih, dan kelelahan mental. Selain itu, kurang
tidur dan gangguan tidur dapat
menyebabkan gejala depresi. Gangguan tidur yang paling umum, yaitu insomnia
yang memiliki kaitan kuat dengan depresi. Dalam studi tahun 2007 melibatkan
10.000 orang, terungkap bahwa pengidap insomnia 5 kali lebih rentan depresi.
Bahkan, insomnia sering menjadi salah satu gejala pertama depresi. Insomnia dan
tidak nafsu makan akibat depresi saling berhubungan. Kurang tidur memperparah
gejala depresi dan depresi membuat anda lebih sulit tidur. Sisi positifnya,
pola tidur yang baik dapat membantu mengobati depresi.
- Memengaruhi KesehatanKulit
Kebanyakan orang mengalami kulit pucat dan mata bengkak setelah
beberapa malam kurang tidur. Keadaaan tersebut benar karena kurang tidur yang
kronis dapat mengakibatkan kulit kusam, garis-garis halus pada wajah dan
lingkaran hitam di bawah mata. Bila Anda tidak mendapatkan cukup tidur, tubuh
Anda melepaskan lebih banyak hormon stres atau kortisol. Dalam jumlah yang
berlebihan, kortisol dapat memecah kolagen kulit, atau protein yang membuat
kulit tetap halus dan elastis. Kurang tidur juga dapat menyebabkan tubuh lebih
sedikit mengeluarkan hormon pertumbuhan. Ketika kita masih muda, hormon pertumbuhan
manusia mendorong pertumbuhan. Dalam hal ini membantu meningkatkan massa otot,
menebalkan kulit, dan memperkuat tulang. “Ini terjadi saat tubuh sedang tidur
nyenyak- yang kami sebut tidur gelombang lambat (SWS) – hormon pertumbuhan
dilepaskan,” kata Phil Gehrman, PhD, CBSM, Asisten Profesor Psikiatri dan
Direktur Klinis dari Program Behavioral Sleep Medicine Universitas
Pennsylvania, Philadelphia.
0 komentar:
Posting Komentar