ANALISIS SWOT DALAM PENDIDIKAN
Sekolah merupakan salah satu lembaga
pendidikan yang memiliki peran besar dalam pengembangan kemampuan akademiknon
akademik dan bahkan moral para siswa yang berada di dalamya. Sekolahpun menjadi
salah satu ujung tombak bagi perkembangan dan kelangsungan sebuah negara.
Karena itulah keberadaan sebuah sekolah yang memiliki kualitas dan kredibilitas
yang baik dalam berbagai aspek mutlak diperlukan bagi segenap anak
Indonesia.Ditambah lagi jika menilik tujuan pendidikan Negara Kesatuan Republik
Indonesia, bahwa….. inilah salah satu alasan betapa pendidikan yang berkualitas
memang berhak diterima oleh setiap tingkatan pendidikan anak Indonesia.
Meskipun demikian, pencapaian kualitas yang diharapkan ini tidak semua sekolah
maupun lembaga pendidikan mampu meraihnya. Bahkan secara umum, sistem
pendidikan Indonesia masih perlu dilakukan perbaikan secara menyeluruh dan
kontinyu untuk mencapai kebaikan dalam tujuan pendidikan nasional. Pendidikan
juga dituntut dapat mempersiapkan sumber daya manusia yang kompeten agar mampu
bersaing dan juga kooperatif di dunia global. Untuk memenuhi hal tersebut
diperlukan lulusan yang unggul dalam baik sisi akademis, humanis, hingga moral.
Agar lulusan pendidikan nasional memiliki kompetitif tidak bisa terlepas
dari kualitas manajemen pendidikan, baik dalam hal efektivitas dan efisiensi
proses ke arah peningkatan mutu pendidikan. Pemerintah dalam mengatasi
permasalahan mutu pendidikan telah banyak berbuat melalui program-program
peningkatan mutu pendidikan sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 20 Tahun 2003 dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan. Tantangan dalam dunia pendidikan khususnya bagi
para pelaksana perencanaan dan manajemen, pengambil kebijakan urusan pendidikan
dalam hal ini pemerintah, harus memiliki alat atau piranti untuk mengevaluasi
sampai sejauh mana pembangunan pendidikan terutama kinerja layanan pendidikan
bagi masyarakat dapat tercapai secara optimal. Salah satu strategi manajerial
yang dikembangkan untuk menjamin sebuah organisasi (sekolah) memiliki daya
tahan dan daya hidup dari masa sekarang dan berkelajutan sampai masa yang akan
datang yaitu dengan melakukan analisis SWOT.
PEMBAHASAN
Sistem adalah sebuah komponen yang terdiri dari beberapa elemen dan subelemen
yang terintegrasi, saling berinteraksi dan saling mempengaruhi satu sama lain.
Dalam sebuah konsep sistem, ada berbagai perilaku dan gejala sosial, ekonomi,
politik, hukum, dan keamanan, dengan berbagai sistem yang lebih luas maupun
dengan subsistem yang tercakup di dalamnya. Sebagai contoh adalah interaksi
antar komponen dalam sekolah disebut sebagai sistem, sedangkan
komponen di sini dapat disebut dengan warga sekolah (siswa, guru, TU, karyawan,
dan orangtua). Interaksi di dalam kelas pada sekolah disebut subsistem,
dan interaksi antar sekolah sederajat merupakan suprasistem. Dengan
sistem yang tersusun dengan baik, sebuah organisasi, dalam hal ini adalah
lembaga pendidikan seperti sekolah dapat mencapai tujuan yang telah
ditargetkan. Oleh karena itu, sistem sangat urgen dan vital keberadaannya demi
keberhasilan sebuah program kerja, apalagi jika tersusun secara sistematis dan
dilaksanakan penuh kredibilitas, tanggung jawab, dan kedisiplinan.
Analisis SWOT merupakan salah satu metode analisis situasional yang
menitikberatkan pada identifikasi beberapa faktor secara sistematis untuk
merumuskan strategi perusahaan, organisasi, atau lembaga. SWOT sendiri merupkan
akronim dari Strengths(kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunities (peluang),
danThreats (ancaman).Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat
memaksimalkan kekuatan (Strenghts) dan peluang (Opportunities),
namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan
ancaman (Threats). Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan
dengan pengembangan misi, tujuan, strategis harus menganalisis faktor-faktor
strategis perusahaan, organisasi, atau lembaga tersebut dalam kondisi yang ada
pada saat ini. Hal ini disebut analisis situasi. Berikut ini
definisi lebih rinci tentang elemen SWOT:
·
Strength (Kekuatan); faktor internal atau
dalam yang cenderung memiliki efek positif (atau menjadi mampu untuk) mencapai
tujuan suatu lembaga pendidikan
·
Weakness (Kelemahan); faktor internal atau
dalam yang mungkin memiliki efek negatif (atau menjadi penghalang untuk)
mencapai tujuan suatau lembaga pendidikan
·
Opportunity (Peluang); faktor eksternal atau
luar yang cenderung memiliki efek positif pada pencapaian atau tujuan
sekolah, atau tujuan yang sebelumnya tidak dipertimbangkan
·
Threat (Ancaman); faktor eksternal atau
kondisi yang cenderung memiliki efek negatif pada pencapaian tujuan suatu
lembaga pendidikan, atau membuat tujuan absurd atau malah sulit dicapai.
Jika analisis SWOT digunakan pada pendidikan maka dimungkinkan bagi sebuah
sekolah untuk mendapatkan sebuah gambaran menyeluruh mengenai situasi
sekolah itu sendiri baik dalam hubungannya dengan masyarakat, lembaga-lembaga
pendidikan yang lain, dan lapangan industri yang akan dimasuki oleh para
siswanya, bahkan sampai situasi internaal sekolah itu sendiri. Untuk pemahaman
mengenai faktor-faktor eksternal, (terdiri atas ancaman dan peluang), yang
digabungkan dengan suatu pengujian mengenai kekuatan dan kelemahan akan
membantu dalam mengembangkan sebuah visi tentang masa depan. Perkiraan seperti
ini diterapkan dengan mulai membuat program yang kompeten atau mengganti
program-program yang tidak relevan serta berlebihan dengan program yang lebih
inovatif dan relevan, sesuai dengan kondisi sekolah itu sendiri.
Beberapa contoh lingkungan internal lembaga pendidikan;
1. Tenaga kependidikan dan staf adminstrasi
2. Ruang kelas, laboratorium, dan fasilitas sarana prasarana (lingkungan
belajar).
3. Para siswa
4. Anggaran operasional
5. Program riset dan pengembangan IPTEK
6. Organisasi atau dewan lainnya dalam sekolah
7. Kurikulum yang digunakan.
Beberapa contoh lingkungan eksternal lembaga pendidikan :
1. Tempat kerja yang prospektif bagi lulusan
2. Orang tua dan keluarga siswa
3. Lembaga pendidikan pesaing lainnya
4. Sekolah atau lembaga pendidikan tinggi sebagai persiapan lanjutan
5. Demografi sosial dan ekonomi penduduk
6. Badan-badan penyandang dana.
Selain itu, jika dilihat dari segi obyek analisis, analisis SWOT
memiliki dua jenis, yaitu:
1) Model Kuantitatif
Analisis jenis ini menggunakam teknik
penilaian, yang mana penilaian tersebut dilakukan dengan cara memberikan skor
pada masing-masing subkomponen, dimana satu subkomponen dibandingkan dengan
subkomponen yang lain dalam komponen yang satu atau mengikuti lajur vertikal.
Sebuah asumsi dasar dari model ini adalah kondisi yang berpasangan antara S dan
W, serta O dan T. Kondisi berpasangan ini terjadi karena diasumsikan bahwa
dalam setiap kekuatan selalu ada kelemahan yang tersembunyi dan dari setiap
kesempatan yang terbuka selalu ada ancaman yang harus diwaspadai. Ini berarti
setiap satu rumusan Strength (S), harus selalu memiliki satu
pasangan Weakness (W) dan setiap satu
rumusanOpportunity (O) harus memiliki satu pasangan satu Threat (T).
Standar penilaian di buat berdasar kan kesepakatan bersama untuk mengurangi
kadar subyektifitas penilaian.
2) Model Kualitatif
Analisa jenis ini tidak jauh berbeda dengan jenis analisis kuantitatif,
perbedaan yang mendasar adalah pada penggunaan penilaian yang memadukan
komponen kekuatan (kelebihan) dengan kekurangan, cenderung pada hasil yang
berupa wujud bukan jumlah nominal yang dihasilkan. Umumnya bentuk anaisisnya
berupa uraian deskriptif.
Jika dianalogikan, analisis SWOT itu seumpama sebuah peta, juga berfungsi
sebagai panduan pembuatan peta. Ketika telah berhasil membuat peta, langkah
tidak boleh berhenti karena peta tidak menunjukkan kemana harus pergi, tetapi
peta dapat menggambarkan banyak jalan yang dapat ditempuh jika ingin mencapai
tujuan tertentu. Sebuah peta baru akan berguna jika tujuan telah ditetapkan dan
si pemegangnya telah merumuskan jalan mana yang harus diambil untuk mencapai
tujuan tersebut.
Dalam kerangka berpikir manajemen strategik, tujuan merupakan target-target
yang bersifat kuantitatif dari suatu organisasi. Pencapaian tujuan merupakan
tolak ukur dari keberhasilan kinerja atas faktor-faktor kunci keberhasilan
suatu organisasi. Oleh karena itu tujuan merupakan bagian yang penting dalam
sistem strategi manajerial yang di dalamnya mengandung usaha untuk melaksanakan
suatu tindakan. Untuk itu tujuan harus menegaskan tentang apa (what)
yang secara khusus harus dicapai dan kapan (when).
Selanjutnya, setelah sasaran atau tujuan telah ditentukan barulah
dirumuskan program kerja utuk mencapai tujuan tersebut. Program ini dapat
dijabarkan targetnya, segmentasinya dan strategi yang akan digunakan.
Sebuah program kerja dapat dikatakan sebagai sebuah program yang lengkap
apabila telah mampu menerangkan visi, misi, tujuan serta gambaran pelaksanaan
yang berupa target, segmentasi dan strategi yang dipilih.
Pelaksanaan akan diikuti dengan proses evaluasi. Yang perlu digarisbawahi
disini adalah peran analiss SWOT dalam melakukan penilaian kesesuaian konsep
dan pelaksanaan program saat program berjalan maupun di akhir program sehingga
dapat diambil sebuah kesimpulan penilaian yang obyektif dan berkesinambungan.
Analisis SWOT itu digunakan sebagai dasar untuk menerjemahkan visi, misi, dan
tujuan sehingga menjadi program kegiatan yang lebih operasional.
Secara sederhana, analisis SWOT dipahami sebagai pengujian terhadap
kekuatan dan kelemahan internal sebuah organisasi, serta kesempatan dan ancaman
lingkungan atau eksternalnya. SWOT adalah perangkat umum yang didesain dan
digunakan sebagai langkah awal dalam proses pembuatan keputusan dan sebagai
perencanaan strategis dalam berbagai terapan. Penafsiran kekuatan dan kelemahan
dapat dilakukan melalui survei, kelompok-kelompok fokus, wawancara dengan murid
dan alumni, dan sumber-sumber lain yang dapat dipercaya. Begitu kelemahan dan
kekuatan telah diketahui, maka akan memungkinkan untuk mengkonfirmasi hal-hal
tersebut. Gambaran eksternal bersifat komplementer terhadap self-study internal
di dalam analisis SWOT. Pengaruh-pengaruh nasional dan regional seperti
masalah-masalah lokal dan negara dan penerapan kurikulum adalah yang paling
penting dalam memutuskan program baru apa saja yang perlu ditambah atau program
yang sudah ada dan perlu dimodifikasi atau diganti.
Ada empat tahapan utama dalam melakukan analisis SWOT, dalam hal ini adalah
untuk lembaga pendidikan, yaitu:
1. Tahap Observasi
Dalam tahapan ini, pengamat akan membuat dan menyusun substansi dalam
matriks SWOT untuk memudahkn drafting data. Ia akan mengamati,
menemukan, dan memasukkan hal-hal yang merupakan komponen SWOT dalam matriks
yang telah dibuat, yang mana merupakan data aktual yang ditemukannya di
lapangan, di lembaga pendidikan yang ditelitinya.
2. Tahap Analisa
Selanjutnya, peneliti akan melakukan mendalami dan menentukan
kelompok-kelompok data yang telah didapatnya ke dalam elemen yang tepat, apakah
data A termasuk kategori Strengths atauWeaknesses atau Opportunities,
atau Threats, data B, dan seterusnya.
3. Tahap Penentuan Kebijakan
Peneliti akan menentukan langkah-langkah kebijakan yang diambil untuk
memperbaiki atau memperkuat sistem pendidikan. Kebijakan tersebut diambil dari
menggabungkan dua faktor, dengan ketentuan sebagai berikut:
·
Mengambil kebijakan dengan menggabungkan kekuatan (Strengths) dan
peluang (Opportunities)
·
Mengambil kebijakan dengan menggabungkan kelemahan (Weaknesses) dan
peluang (Opportunities)
·
Mengambil kebijakan dengan menggabungkan kekuatan (Strengths) dan
ancaman (Threats)
·
Mengambil kebijakan dengan menggabungkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman
(Threats).
4. Tahap Pembuatan Laporan
Setelah kebijakan telah ditentukan, tugas pengamat atau penganalisa SWOT
adalah membuat laporan dari penelitian yang telah dilakukannya. Laporan ini
berfungsi sebagai rekaman data secara deskriptif tentang penelitian yang
dilakukan. Selain itu laporan ini menjadi bukti resmi akan penelitian yang
tentunya diperoleh berdasarkan kondisi aktual, kebijakan yang dipilih setelah
melakukan analisa mendalam dan dapat diaplikasikan dalam konteks nyata, serta
dapat dipertanggungjawabkan.
Hasil analisis SWOT yang telah dirumuskan tersebut selanjutnya dapat
digunakan sebagai acuan untuk menentukan langkah-langkah untuk ke depannya
dalam upaya memaksimalkan kekuatan dan memanfaatkan peluang, serta secara
bersamaan berusaha untuk meminimalkan kelemahan dan mengatasi ancaman.
Kesimpulan
Analisis SWOT merupakan salah satu metode analisa yang bersifat situasional
yang digunakan dalam rangka mendalami kondisi internal maupun eksternal sebuah
lembaga, dalam hal ini adalah lembaga pendidikan. Dengan mengetahui lebih dalam
tentang kedua kondisi tersebut, diharapkan lembaga pendidikan tersebut akan
mampu mengintrospeksi diri atas daa-data yang telah didapatkan dalam penelitian
SWOT. Analisis SWOT yang dilakukan ini dapat menjadi cerminan atau refleksi
dari lembaga pendidikan itu sendiri sehingga dapat mengetahui sisi baik maupun
sisi buruk yang dimilikiya dan dapat menemukan cara untuk memperbaiki diri dari
mengetahui hal-hal tersebut. Analisis SWOT dapat pula menjadi peta, karena
setelah masing-masing faktor ditemukan, kebijakan-kebijakan yang akan diambil
untuk perbaikan di kemudian hari telah pula ditentukan, sehingga yang harus
dilakukan lembaga pendidikan tinggal melaksanakannya dengan penuh komitmen,
disiplin, dan tanggung jawa demi terwujudnya lembaga pendidikan yang
berkualitas, berintegritas, dan menghasilkan siswa-siswa yang kelak menjadi
sumber daya manusia yang tak hanya unggul dalam segi akademik, tapi juga moral,
agama, dan sosial.
SUMBER: www.google.com
1 komentar:
bagaiman daya saing alumni lembaga pendidikan islam ?
Posting Komentar