telaah: menurut saya dalam video ini,sebaiknya kita memperhatikan lingkungan disekitar kita agar nantinya tidak ada lagi penebangan hutan pergusuran tanah dan pencemaran udara agar tidak ada yang namanya global warming. kita harus menjaga lingkungan ini kelak kedepannya bumi tidak lagi panas.
PENYEBAB TERJADINYA KERUSAKAN EKOSISTEM LINGKUNGAN
Interaksi yang dinamis namun harmonis antara mahluk hidup
dan lingkungannya akan membentuk
suatu tatanan ekosistem yang seimbang. Kondisi ini akan berujung pada
keselarasan hidup semua organisme di bumi. Komponen abiotik dan juga biotik
yang menjadi dua unsur penting dalam tatanan ekosistem saling terkait satu sama
lainnya. Keterkaitan ini menjadikan interaksi di antara mereka tak bisa
dipisahkan. Namun, keseimbangan tersebut akan bermuara pada kerusakan
ekosistem dimana lingkungan bukan lagi tempat yang nyaman bagi organisme
tersebut untuk tinggal dan hidup. Kerusakan ekosistem ini bisa
disebabkan oleh beberapa faktor penyebab. Apa saja?
Faktor Alamiah
Faktor alamiah merupakan penyebab kerusakan ekosistem yang terjadi murni karena musabab alam. Misalnya saja gempa bumi, terjadinya kebakaran hutan akibat cuaca, bajir, longsor, tsunami dan masih banyak lagi lainnya. Sederet peristiwa tersebut memicu terjadinya perubahan ekosistem misalnya saja saat Gunung Merapi di wilahyah Jawa Tengah meletus, maka kerusakan ekosistem di sekitar Merapi tak bisa dihindarkan. Mahluk hidup baik itu hewan dan tumbuhan bahkan manusia bisa mati. Hal tersebut sama saja dengan peristiwa semacam gempa dan banjir, akan berakibat pada terganggunya kestabilan ekosistem. Sebagai sebuat kesatuan, maka jika dalam sebuah ekosistem terdapat 1 organisme yang mati maka akan berpengaruh pada keadaan organisme lainnya.
Faktor Alamiah
Faktor alamiah merupakan penyebab kerusakan ekosistem yang terjadi murni karena musabab alam. Misalnya saja gempa bumi, terjadinya kebakaran hutan akibat cuaca, bajir, longsor, tsunami dan masih banyak lagi lainnya. Sederet peristiwa tersebut memicu terjadinya perubahan ekosistem misalnya saja saat Gunung Merapi di wilahyah Jawa Tengah meletus, maka kerusakan ekosistem di sekitar Merapi tak bisa dihindarkan. Mahluk hidup baik itu hewan dan tumbuhan bahkan manusia bisa mati. Hal tersebut sama saja dengan peristiwa semacam gempa dan banjir, akan berakibat pada terganggunya kestabilan ekosistem. Sebagai sebuat kesatuan, maka jika dalam sebuah ekosistem terdapat 1 organisme yang mati maka akan berpengaruh pada keadaan organisme lainnya.
Faktor
penyebab terjadinya kerusakan ekosistem lainnya disebabkan oleh berbagai aktifitas
manusia. Manusia sebagai salah satu organisme atau mahluk hidup dalam sebuah
ekosistem tentu memerlukan kehadiran organisme lainnya. Untuk memenuhi
kebutuhannya tersebut maka manusia melakukan sejumlah kegiatan yang justru
berperan dalam kerusakan lingkungan di sekitarnya. Sebut saja penebangan pohon
secara berlebihan, pembakaran hutan dalam rangka pembukaan lahan untuk bertani,
penangkapan ikan dengan menggunakan racun, terapi kejut juga bom, penggunaan
bahan-bahan kimia yang berlebihan dalam pertanian, kebiasaan membuang sampah
yang tak bisa diurai sampai ribuan tahun, aktifitas tertentu yang menghasilkan
limbah kimia yang berbahaya bagi lingkungan seperti limbah rumah tangga, limbah
pertanian, limbah industri dan masih banyak lagi lainnya.
Salah satu hal yang marak saat ini disoroti adalah pemburuan liar yang dilakukan oleh manusia terhadap hewan. Dahulu, perburuan atau penangkapan dilakukan hanya untuk alasan konsumsi, maka dewasa ini perburuan juga dilakukan dengan tujuan relaksasi. Misalnya saja beruang diburu karena ingin diambil bulunya, harimau dibunuh karena bulunya bisa diambil sebagai bahan garmen, demikian pula dengan gajah yang ditembaki agar gadingnya bisa diambil. Jika pemburuan liar ini semakin menjadi-jadi, maka akan terjadi kelangkaan hewan dan berakibat pada ketidakseimbangan ekosistem.
Kerusakan ekosistem merupakan kabar yang sangat buruk bagi semua mahluk hidup sebab mereka seperti mata rantai yang saling membutuhkan satu sama lainnya. Misalnya saja berkurangnya pohon akan membuat sejumlah hewan kehilangan rumahnya, akan membuat kualitas udara semakin buruk, akan memicu terjadinya bencana alam semacam banjir dan juga longsor. Berbeda dengan musabab alamiah, faktor manusia ini bisa dihindari dengan pola prilaku yang lebih cermat dan bersahabat dengan alam tentunya.
Salah satu hal yang marak saat ini disoroti adalah pemburuan liar yang dilakukan oleh manusia terhadap hewan. Dahulu, perburuan atau penangkapan dilakukan hanya untuk alasan konsumsi, maka dewasa ini perburuan juga dilakukan dengan tujuan relaksasi. Misalnya saja beruang diburu karena ingin diambil bulunya, harimau dibunuh karena bulunya bisa diambil sebagai bahan garmen, demikian pula dengan gajah yang ditembaki agar gadingnya bisa diambil. Jika pemburuan liar ini semakin menjadi-jadi, maka akan terjadi kelangkaan hewan dan berakibat pada ketidakseimbangan ekosistem.
Kerusakan ekosistem merupakan kabar yang sangat buruk bagi semua mahluk hidup sebab mereka seperti mata rantai yang saling membutuhkan satu sama lainnya. Misalnya saja berkurangnya pohon akan membuat sejumlah hewan kehilangan rumahnya, akan membuat kualitas udara semakin buruk, akan memicu terjadinya bencana alam semacam banjir dan juga longsor. Berbeda dengan musabab alamiah, faktor manusia ini bisa dihindari dengan pola prilaku yang lebih cermat dan bersahabat dengan alam tentunya.
Sumber : www.goggle.com
http://ekosistem-ekologi.blogspot.com/2013/02/penyebab-kerusakan-ekosistem.html
0 komentar:
Posting Komentar